Kajian Al-Qur’an

Masjid Darussalam, Patra Kuningan

26.05.2023

 

Nabi-ku Memang Istimewa!

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. QS. Al-Ahzab [33]:21

 

Hamba Allah yang Terbaik

Muhammad Rasulullah.

Muslim dari belahan dunia manapun pastilah mengenal nama ini. Sosok manusia terbaik yang pernah ada di muka bumi ini memang tak pernah habis dibahas. Ribuan kitab telah ditulis mengenai utusan Allah yang terakhir ini. Dan tulisan yang singkat ini sudahlah pasti tidak akan cukup untuk menceritakan keagungan dan kemuliaan Baginda Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

 

Namun tentulah, tiada salahnya jika kita menggali lebih dalam untuk mengenal lebih dekat pribadi Rasulullah yang mulia itu, khususnya dari informasi dan catatan otentik yang terdapat pada ayat-ayat Allah, Dzat Yang Maha Mulia, dalam Kitab-Nya yang juga mulia, yaitu Al-Qur’an Al-Karim.

 

Kemuliaan seorang hamba Allah terletak pada ketakwaan hamba tersebut kepada Allah, Rabb yang telah menciptakannya. Demikianlah yang disampaikan Al-Qur’an dalam salah satu ayatnya:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. QS. Al-Hujurat [49]:13.

 

Maka, untuk mengetahui keistimewaan pribadi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, seyogyanya kita perlu membandingkan sosok beliau dengan manusia lainnya yang juga bertakwa kepada Allah, yaitu para Nabi dan Rasul.

 

Para Nabi & Rasul Yang Istimewa

Jika dibandingkan dengan manusia biasa, setiap muslim tentulah paham, bahwa para hamba Allah yang menjadi utusan Allah, baik itu Nabi maupun Rasul, adalah orang-orang pillihan. Dan para ulama sepakat bahwa ada beberapa ciri utama yang sangat menonjol dari insan manusia yang diangkat menjadi Nabi dan Rasul-Nya, yaitu: Shiddiq (benar/ jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan wahyu Allah) dan Fathonah (cerdas).

 

Memiliki empat sifat ini pada diri seorang insan saja sudah merupakan suatu keistimewaan. Dan sifat-sifat yang mulia ini dimiliki oleh semua Nabi dan semua Rasul. Termasuk sosok Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Oleh karena itu, di sini kita akan memperdalam kelebihan beliau dibandingkan utusan-utusan Allah lainnya yang juga istimewa itu.

 

Beberapa keistimewaan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dibandingkan para Nabi dan Rasul Allah lainnya adalah:

 

  1. Memiliki akhlak (budi pekerti) yang terbaik.

Semua Nabi dan Rasul tentulah memiliki adab dan budi pekerti yang baik. Namun Adab Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah yang paling terpuji dibandingkan adab Rasul-Rasul Allah yang lain. Bandingkanlah dua ayat berikut, antara adab yang dimiliki Nabi Musa ‘Alaihis Sallam dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Sallam.

 

Ayat pertama:

Musa menjawab: “Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya besertaku ada Tuhanku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku” QS. Asy-Syu’ara [26]:62.

 

Ayat kedua:

Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”. Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. QS. At-Taubah [9]:40.

Di dalam QS. Asy-Syu’ara [26]:62, nama Rasul saat itu yaitu Musa ‘Alaihi Sallam disebutkan terlebih dahulu sebelum nama Allah SWT. Sedangkan di dalam QS. At-Taubah [9]:40, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyebutkan asma Allah terlebih dahulu dibandingkan dirinya. Hal ini menunjukkan betapa Muhammad Rasulullah adalah sosok yang sangat menjaga adab, bahkan hingga tutur katanya pun selalu mengutamakan dan mendahulukan Allah sebagai Rabb Semesta Alam di atas segalanya.

 

  1. Derajat kemuliaannya paling tinggi.

Semua Nabi dan Rasul sudah tentu diangkat derajat kemuliaannya oleh Allah. Namun derajat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah yang paling tinggi dibandingkan para Nabi dan Rasul lainnya. Simaklah dua ayat berikut.

 

Ayat pertama adalah mengenai Nabi Idris ‘alaihi sallam:

Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. QS. Maryam [19]:56-57

 

Ayat kedua adalah mengenai Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. QS. Al-Insyirah [94]:1-4.

 

Dari dua ayat tersebut di atas, perhatikanlah, bahwa kedua nabi sama-sama Allah tinggikan derajat kemuliannya. Namun, Nabi Idris hanya ditinggikan satu kali. Sedangkan sosok Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kemuliaannya diangkat (diagungkan) berkali-kali, pada setiap saat di seluruh dunia oleh seluruh umat muslim, hingga akhir zaman.

 

Bukankah  kaum muslimin selalu menyebut nama Muhammad dalam setiap adzan dan iqomah? Dan bukankah setiap muslim menyebut nama beliau dalam setiap shalat baik shalat fardhu maupun sunnah? Dan bukankah setiap muslim dan mukmin yang mencintai Sang Nabi, senantiasa melantunkan shalawat dan salam kepada beliau pada setiap kesempatan?

 

Maka, bukankah ini semua menjadi bukti yang tak terbantahkan, betapa sosok Baginda Nabi Muhammad memiliki derajat kemuliaan yang paling tinggi dibandingkan sosok para utusan Allah lainnya?

  1. Memiliki Dua Sifat Asmaul Husna

Marilah kita renungkan ayat berikut ini:

لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

 

Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang mukmin. QS. At-Taubah [9]:128

 

Betapa mulianya sosok Rasulullah, hingga memiliki dua sifat Asmaul Husna. Beliau sangat memikirkan keselamatan umatnya dan sangat menginginkan agar seluruh umatnya beriman kepada Allah sehingga mendapatkan keselamatan yang abadi di Hari Akhir kelak. Beliau pun merasakan beratnya penderitaan yang dialami kaum muslimin dalam menjalani kehidupannya. Terlebih, beliau memikirkan kondisi (keimanan) umatnya seandainya saja beliau sudah tidak lagi berada di antara umat yang dicintainya itu.

 

Masih terbayang di benak kita kisah berpulangnya Rasulullah. Saat itu, ketika Malaikat Maut dan Malaikat Jibril sudah hadir di hadapan Nabi, beliau bertanya: “Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?”

 

“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu, ya, Rasul,” kata Jibril.

 

Tapi, itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril lagi.

 

“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”

 

“Jangan khawatir, Wahai Rasul! Aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: “Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.

 

Bahkan saat kematian datang menjelang pada diri beliau, ketika ruh beliau perlahan-lahan ditarik dari raganya, di sela-sela nafasnya yang terakhir, lisannya yang mulia sempat berujar lirih:

 

“Ya Allah, alangkah dahsyatnya sakaraul maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku….”

Bayangkanlah, bahkan di akhir hayatnya, yang beliau pikirkan bukan dirinya, bukan keluarganya dan bukan orang-orang terdekat teman seperjuangannya. Yang beliau pikirkan adalah kita yang menjadi umatnya ….

 

Ummati …. Ummati …. Ummati …. (umatku … umatku …. umatku…)

 

Bukankah kalimat di penghujung usianya itu merupakan bentuk kasih sayang Sang Nabi kepada umatnya? Lalu, bagaimana sikap terbaik kita sebagai umat beliau, agar bisa membalas perhatian dan kasih sayang itu kepada kita?

 

Taat & Hormat pada Rasul = Bentuk Ketaatan

Sebaik-baik umat adalah yang mengikuti arahan dan perintah pimpinannya. Dalam hal ini, pimpinan kita adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Perhatikan firman Allah SWT berikut ini:

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

 

Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Ali Imran [3]:31.

 

Ikutilah Sang Nabi. Patuhilah semua perintah Rasul dan jauhilah semua yang beliau larang. Jalani kehidupan di alam dunia ini dengan kegiatan amal sholeh setiap saat, sebagaimana yang telah dicontohkan dan dijalani oleh Rasullullah. Inilah bentuk kecintaan kita kepada sosok yang sangat istimewa ini.

 

Selain itu, tentulah kita perlu memberikan penghormatan kepada Rasulullah, sebagaimana umat-umat yang beriman terdahulu pun menghormati para Nabi dan Rasul yang datang dalam kehidupan mereka.

 

Penghormatan ini, yang kemudian disebut dengan shalawat, saking pentingnya, bahkan dilakukan tidak saja oleh umat beliau (kaum mukminin), namun juga oleh Allah SWT bersama jajaran malaikat-malaikat-Nya.

 

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

 

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. QS. Al-Ahzab [33]:56.

 

Para alim ulama mendefinisikan perbedaan ketiga shalawat ini, yaitu:

  • Shalawat dari Allah berarti pujian Allah di hadapan para malaikat-Nya.
  • Shalawat dari malaikat berarti doa dari malaikat atas beliau.
  • Shalawat dari kaum mukminin adalah penghormatan atas beliau dan permohonan ampunan bagi beliau.

 

Mengenai shalawat ini, Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri bersabda, yang artinya:

 

“Perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku pada hari dan malam Jum’at, barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.” [HR. Al-Baihaqi (III/249)]

 

Sebagai penutup, marilah kita renungkan kalimat berikut, yang dituturkan  melalui lisan sahabat Jabir ibn Abdullah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah bersabda, yang artinya:

 

“Aku telah diberi lima perkara yang tidak diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumku:

(1) Aku ditolong dengan rasa takut yang menghinggapi musuh-musuhku dari jarak sebulan perjalanan,

 

(2) Bumi ini dijadikan bagiku sebagai tempat sujud dan alat bersuci, maka di mana saja seseorang dari umatku mendapati waktu sholat telah tiba, hendaklah dia mengerjakannya,

 

(3) Dihalalkan bagiku harta rampasan perang yang belum pernah dihalalkan bagi seorang Nabi pun sebelumku,

 

(4) Diberikan kepadaku hak untuk memberikan Syafaat, dan

 

(5) Dahulu para Nabi diutus hanya kepada kaumnya saja, sedangkan aku diutus kepada seluruh manusia.” (HR Al-Bukhari).

 

Sungguh, Nabi-ku memang istimewa!

 

Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa alihi wa sallim …

Ya Allah, limpahkan kesejahteraan dan keselamatan atas Nabi Muhammad dan keluarganya ….

Categories: Iqro Class

1 Comment

binance us register · 08/02/2025 at 12:57 pm

Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *