Penyebab Menguat Atau Melemahnya Keimanan Seorang Hamba

Menurut Imam Asy-Syafi’i, Imam Malik, Imam Ahmad dan jumhur ulama hadits lainnya, semoga Allah merahmati mereka, definisi Iman adalah:

Suatu kebenaran yang diyakini dengan hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota badan, dimana keyakinan tersebut akan bertambah dengan ketaatan dan akan berkurang dengan kemaksiatan.

Kedudukan iman di dalam dada seorang hamba akan menentukan kedudukan dirinya di hadapan Tuhannya, sebab iman itu merupakan kunci dari:

  1. Keselamatan (QS. Al-Asr [103]:1-3)
  2. Ketenangan (QS. Ar-Ra’du [13]:28) dan
  3. Kesuksesan hidup (QS. Ali Imran [3]:185).

Syarat diterimanya iman seorang hamba:

  1. Harus dipahami dengan ilmu. Maka jangan melakukan suatu ibadah hanya karena ikut-ikutan. Banyak manusia menganggap kegiatan yang dilakukannya sebagai bentuk ibadah, padahal tidak ada tuntunan dari Allah & Rasul-Nya, sehingga pada hakikatnya kegiatannya itu sebetulnya termasuk bid’ah (mengada-ngada) yang bukan dari ajaran agama Islam melainkan lebih condong kepada tradisi nenek moyang / leluhurnya saja (QS. Al-Baqarah [2]:170, Al-Maidah [5]:104, Luqman [31]:21, Az-Zukhruf [43]:23 dan Al-An’am [6]:116).

Oleh karena itu, hendaklah seorang muslim mempunyai landasan ilmu sebelum beramal, sebab bisa jadi, amal yang dikerjakannya akan tertolak karena dilakukan tanpa dasar ilmu yang benar. Ingatlah, semua perbuatan kita itu akan dimintakan pertanggung-jawaban oleh Allah SWT (QS. Al-Isra [17]:36).

  1. Harus dilakukan tanpa ragu-ragu, alias 100% dilakukan atas dasar iman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya (QS. Al-Hujurat [49]:15).
  1. Harus dilakukan dengan tulus ikhlas, murni karena mematuhi seruan Allah SWT dan Rasul-Nya (QS. Al-Bayyinah [98]:5, Az-Zumar [39]:2,14) dan Muahadah (QS. Al-An’am [6]:162).
  1. Menerima syariat/ aturan agama Islam secara Kaffah alias utuh / penuh (QS. Al-Baqaarah [2]:208, An-Nur [24]:12,51).

 

Ciri Berimannya Seorang Hamba

Allah SWT berfirman, yang artinya:
Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadah, yang memuji, yang melawat, yang ruku’, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu. QS. At-Taubah [9]:112.

Terdapat beberapa tanda atau ciri orang beriman seperti yang dicantumkan di dalam Al-Qur’an yaitu QS. At-Taubah [9]:112 (hal senada juga dicantumkan dalam ayat yang berbeda QS. Al-Anfal [8]:2 dan Al-Baqarah [2]:177), yaitu para hamba Allah yang beriman itu adalah orang-orang yang:

Bertaubat | Beribadah | Memuji Allah | Mengembara (demi ilmu dan agama) | Rukuk dan sujud (mendirikan shalat) | Menyuruh berbuat ma’ruf | Mencegah berbuat mungkar dan | Memelihara hukum-hukum Allah.

Cukup banyak juga ya syarat agar disebut sebagai ‘hamba yang beriman’. Rupanya tidak cukup hanya dengan sekedar mengimani. Tidak cukup pula jika hanya dengan sekedar ucapan keimanan (syahadat). Ternyata, seorang muslim yang beriman juga harus mengamalkan atas apa yang diyakininya itu.

Dan disinilah akan terlihat sejauh mana keseriusan seorang hamba dalam beriman kepada Tuhan yang telah menciptakannya. Disinilah pula akan terlihat sejauh mana taat dan patuhnya seorang hamba terhadap syariat agama Islam, yang dicontohkan oleh Rasul-Nya, Muhammad shallalllahu ‘alaihi wasallam.

Seorang hamba Allah yang beriman dituntut untuk mengamalkan alias beramal sholeh sebagai bukti pernyataan keimanannya. Dan dalam mempraktekkan syariat agama ini, lazimnya akan ada  naik-turunnya amal sholeh, sebagaimana kadar keimanan seorang hamba pun bervariasi: Terkadang rajin. Namun ada kalanya malas. Hari ini beribadah dengan penuh semangat. Namun di suatu hari pernah ibadah terasa begitu berat. Demikianlah silih berganti porsi tinggi dan turunnya iman dalam dada seorang hamba. Sebagaimana silih berganti pula ketaatan dan kemaksiatan yang ada dalam dirinya.

 

Faktor Turunnya Keimanan Seorang Hamba

Menurunkan kadar keimanan seorang hamba Allah lazimnya disebabkan oleh dua faktor utama dalam dirinya, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor Internal (dari dalam diri sendiri):

  1. Membiarkan dirinya berbuat zalim dan bodoh QS. Al-Ahzab [33]:72;
  2. Banyak membantah perintah Allah & Rasul-Nya QS. Al-Kahfi [18]:54;
  3. Lalai (Al-Goflah) QS. Al-A’raf [7]:179
  4. Lupa terhadap kematian QS. Ali Imran [3]:185, Al-Jumu’ah [62]:8;
  5. Sering bermaksiat kepada Allah QS. Al-Qiyamah [75]:5;
  6. Sering boros alias menghamburkan harta QS. Al-Isra [17]:26-27;
  7. Memperturutkan hawa nafsunya QS. Al-Jasiyah [45]:23.

Faktor Eksternal (dari luar diri):

  1. Terlalu mencintai dunia, padahal kecintaan pada dunia itu:
  • Hanya bersifat sementara (tidak abadi) QS. Ali Imran [3]:14;
  • Kesenangan yang palsu (bukan sebenarnya) QS. Al-Hadid [57]:20;
  • Tidak akan mendapat petunjuk Allah QS. At-Taubah [9]:24;
  • Akan melalaikan diri sendiri QS. At-Takatsur [102]:1-8
  • Akan merugikan diri sendiri QS. Al-Munafiqun [63]:9.
  1. Tergoda bisikan syaithan yang menggoda dari empat arah QS. Al-A’raf [7]:16-17, padahal kelak di Hari Akhir, syaithan akan berlepas diri dari akibat godaan yang dibisikkannya kepada manusia QS. Ibrahim [14]:22;
  2. Pergaulan dengan teman-teman yang buruk, lemah, lalai dalam mengingat Allah QS. Al-Kahfi [18]:28, padahal kelak di Hari Akhir, dia akan menyesal telah salah memilih pergaulan QS. Al-Furqan [25]:27-29.

Subhanallah …

Demikian banyaknya faktor yang membuat kadar keimanan seorang muslim menjadi lemah. Oleh karena itu, hendaklah setiap muslim meneguhkan imannya dengan berbekal ilmu. Salah satunya, mengamalkan Tips 5M di bawah ini, agar iman seorang muslim selalu stabil (tidak naik turun):

  1. Mu’ahadah (ingat perjanjian dengan Allah) QS. Al-An’am [6]:162-163;
  2. Mujahadah (bersungguh-sungguh) QS. Al-Ankabut [29]:69;
  3. Muroqobah (merasa selalu diawasi Allah) QS. Qaf [50]:16-18;
  4. Muhasabah (introspeksi diri) QS. Al-Hasyr [59]:18;
  5. Mu’aqobah (memberi sanksi pada diri sendiri) QS. Hud [11]:114.

 

Faktor Naiknya Keimanan Seorang Hamba 

Selain menerapkan Tips 5M (Mu’ahadah – Mujahadah – Muroqobah – Muhasabah – Mu’aqobah), hendaklah setiap muslim juga mengetahui beberapa faktor yang akan menambah kadar keimanan dalam dirinya.

Faktor bertambah kuatnya iman seorang hamba Allah adalah:

  1. Mempelajari Al-Qur’an dengan tekun dan kontinyu. Terdapat 5 (lima) tugas seorang muslim terhadap Al-Qur’an yaitu:
  • membacanya QS. Al-Ankabut [29]:45 dan Al-Isra [17]:14;
  • mentadabburinya QS. An-Nisa [4]:82 dan Muhammad [47]:24;
  • mengamalkannya QS. Al-An’am [6]:106;
  • mendakwahkannya QS. An-Nahl [16]:125 dan Al-Hijr [15]:94); dan
  • berjihad / berhukum dengannya QS. Al-Furqan [25]:52.
  1. Belajar ilmu syar’i: menghadiri majelis ilmu QS. Al-Mujadalah [58]:11
  2. Berteman dengan orang yang sholehAl-Kahfi [18]:28;
  3. Mempelajari siroh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dan sahabatnya QS. At-Taubah [9]:100;
  4. Merenungi ayat-ayat Allah dan tanda-tanda kekuasaan-Nya Ali Imran [3]:190-191, misalnya tentang:
  • Dua jenis lautan yang tidak menyatu QS. Ar-Rahman [55]:19-20;
  • Teori Big Bang QS. Ar-Rahman [55]:37;
  • Hujan yang turun dari langit QS. Ar-Rum [30]:48-50 dan lain-lain.
  1. Melaksanakan perintah-Nya Al-An’am [6]:151-153;
  2. Menjauhi semua larangan-Nya dengan mengikuti arahan yang dicontohkan Baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alihi Wasallam, sebab:
  • Mentaati Rasul berarti mentaati Allah QS. Al-Hasyr [59]:7
  • Mentaati Rasul berarti akan dicintai Allah QS. Ali Imran [3]:31
  • Mentaati Rasul berarti akan mendapat rahmat dari Allah QS. Al-Ahzab [33]:21.

Semoga, ikhtiar kita berupa kajian pengetahuan yang tidak seberapa ini akan mendatangkan manfaat yang banyak bagi kehidupan kita sebagai muslim, baik itu kehidupan di alam dunia ini maupun kehidupan di alam akhirat kelak. Aamiin ya Rabb.

Wallahu a’lam bishawab.

Categories: Iqro Class

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *